Kamis, 08 Oktober 2015

Mendaki gunung ? Siapa takut ?




Cara menikmati hidup memang berbeda beda. banyak cara untuk mengisi liburan atau bersenang-senang. ada yang memilih berlibur ke luar negeri, ada yang memilih pergi ke mall, ada yang pergi ke pantai, dan tidak sedikit pula yang memilih menghabiskan waktu liburan dengan mendaki gunung. kegiatan mendaki gunung memang menjadi hal yang populer dari dahulu. tidak hanya untuk kalangan anak muda, tetapi juga menjadi pilihan untuk kalangan orangtua. bukan hanya laki laki, tapi para pendaki perempuan pun saat ini sudah sangat menjamur.
Mendaki, memang menjadi satu olahraga yang sangat populer bagi kalangan remaja. dengan berbagai tujuan seperti untuk menghabiskan waktu liburan, mengenal alam, berpetualang, atau sekedar mencari display picture. dan banyak pula diantara mereka yang hanya ikut-ikutan mendaki agar tidak ketinggalan dengan trend saat ini tanpa dibekali dengan kesiapan yang matang.
mendaki memang sepertinya mudah , tetapi ternyata banyak yang harus dipersiapkan. kebanyakan kasus kematian ketika mendaki selain diakibatkan kecelakaan ataupun kelelahan (human eror) juga disebabkan oleh kurangnya kesiapan pendaki pemula. 

Untuk itu sebagai pendaki pemula wajib hukumnya untuk melakukan berbagai kesiapan seperti :

1. Perencanaan pendakian
Tips yang pertama adalah melakukan perencanaan pendakian dengan persiapan yang matang. Pemilihan lokasi, rute pendakian, kondisi cuaca, jumlah pendaki, jangka waktu, akan mempengaruhi perbekalan dan peralatan yang harus dipersiapkan sedemikian rupa. Jangan lupa untuk mendapatkan ijin resmi dari pihak-pihak terkait seperti Tim SAR atau petugas dari taman nasional gunung yang anda ingin daki .

2. Mempersiapkan fisik dan mental
Tips selanjutnya adalah mempersiapkan fisik dan mental seperti dengan melakukan olah raga secara rutin agar badan tidak kaget saat melakukan pendakian gunung. olahraga yang bisa anda lakukan adalah jogging, karna akan melatif kaki anda ketika berjalan mendaki.

3. Mempelajari dan harus mengetahui mengenai medan dan rute yang akan dilalui
Penguasaan medan dan rute merupakan sebuah hal yang sangat penting. Paling tidak dalam satu kelompok pendakian gunung musti ada lebih dari satu orang yang benar-benar telah menguasai medan dan mengatahui rute dan jalur pendakian.

4. Mempersiapkan perlengkapan yang efektif dan berdaya guna besar
Perlengkapan hendaknya disesuaikan dengan lokasi, rute, jangka waktu, jumlah pendaki dan kondisi cuaca. Namun beberapa peralatan yang sangat penting diantarany: tas khusus pendaki (carrier), sepatu trekking, jaket, jas hujan, matras, sleeping bag, baju ganti, alat penerangan seperti senter, korek api, tenda, kantong plastik, kompor dan peralatan masak mini, alat komunikasi, tempat air, dan peralatan survival dan obat-obatan.
Tips dalam memasukkan peralatan dalam carrier hendaknya dengan komposisi barang yang paling berat di posisi atas sedangkan barang yang lebih ringan di bagian bawah. Pengaturan ini berguna agar pada saat carrierl digunakan, beban terberat berada di pundak, bukan di pinggang agar kita tidak cepat lelah karena menahan beban yang berat akibat kesalahan packing.
Barang-barang bawaan sbelum dimasukkan tas dibungkus dahulu dengan menggunakan kantong plastik. Tips ini untuk mencegah barang menjadi basah (berfungsi sebagai lapisan anti air) atau tercampur dengan peralatan atau pakaian kotor dan basah yang telah dipergunakan.

5. Mengatur manajeman logistik dan bahan makanan yang mencukupi
Tips membawa makanan dalam mendaki gunung juga penting. Bawalah makanan yang ringan, ringkas namun cukup mengandung kalori. Juga bahan makanan yang cepat dimasak. Jangan membawa dan mengonsumsi minuman beralkohol karena meskipun hangat namun minuman beralkohol dapat memicu pecahnya kapiler darah karena terlalu cepatnya kapiler darah memuai dalam tubuh.

6. Memperoleh izin dan melapor pada pos pendakian
Sebelum pendakian dilakukan musti melapor dan memperoleh izin dari pihak-pihak terkait terutama di pos pendakian. Di pos pendakian ini, isilah buku tamu dengan mencantumkan lama pendakian, alamat lengkap dan nomor telepon keluarga atau teman yang dapat dihubungi bila terjadi musibah di gunung. Setelah kembali (turun) dari mendaki gunung jangan lupa untuk melapor kembali ke Pos Pendakian.

7. Tidak merusak alam dan menjaga lingkungan sebaik-baiknya.
Menikmati keindahan alam tanpa merusak atau menyakiti alam tentu akan semakin indah. Karena itu selama pendakian hindari perbuatan-perbuatan yang dapat merusak keindahan dan keseimbangan alam seperti melakukan aksi coret-coret (vandalisme), menebang tumbuhan sembarangan, menangkap hewan, memetik bunga (seperti edelweiss), maupun membuang sampak non-organik
Sampah, terutama sampah plastik yang dihasilkan selama pendakian hendaknya dikumpulkan dalam kantong plastik dan dibawa turun gunung dan dibuang di tempat sampah di pos pendakian. Tips ini sesuai dengan semboyan yang biasanya dipegang oleh pencinta alam:  jangan pernah meninggalkan apapun di gunung kecuali tapak kaki dan kenangan.
Jika selesai menyalakan api unggun, matikan hingga betul-betul padam termasuk bara apinya dengan menyiram air atau menutupnya dengan tanah. Juga ketika membuang putung rokok, matikan dulu bara apinya. Ini untuk menghindari terjadinya kebakaran hutan.


Dengan melakukan tips-tips mendaki gunung di atas, pendakian yang dilakukan meskipun oleh pemula dapat terlaksana sesuai harapan dan terhindarkan dari hal-hal yang tidak diinginkan seperti tersesat ataupun terkena hipotermia. Karena pada prinsipnya, sebuah pendakian gunung bukanlah sekedar untuk mencapai puncak gunung belaka, namun juga musti mampu kembali pulang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar